Selasa, 13 Maret 2012

Sejarah Pelayaran Di Indonesia

SEJARAH PELAYARAN DI INDONESIA

Tahun 1890-1935
Perusahaan pelayaran pertama didirikan di Indonesia pada tahun 1890 oleh pemerintah colonial Belanda yaitu perusahan pelayaran KPM (Koninkelijitke Paketvaart Maattscappi) dan merupakn satu-satunya perusahaan yang oleh pemerintah Belanda diberikan hak mnopoli di Bidang pelayaran di Indonesia disamping kewenangan administrasi pemerintahsampai batas tertentu yang berkaitan dengan pelayaran saat itu.

Tahun 1936-1942
Pada tahun 1936, dengan disahkannya undang-undang perkapalan (Indische Scheepvartet) memberikan banyak fasilitas bagi perusahaan pelayaran KPM. Hal itu menyebabkan perusahaan KPM berkembang pesat dan mampu menyelenggarakan pelayaran di seluru wilayah perairan Indonesia.

Tahun 1942-1945
Pada tahun 1942, dengan adanya pendudukan Jepang di Indonesia, kapal-kapal niaga digunakan untuk melayani keperluan tentara Jepang, sehingga hamper semua pelayaran niaga terhenti operasinya.

Tahun 1945-1956
Pada tahun 1945-1956, setelah tentara jepang menyerah, pemerintah Belanda mencoba menghidupkan kembali perusahaan pelayaran KPM dengan mendirikan perusahaan pelayaran lain yang mendukung usaha KPM tersebut. sementara itu di wilayah kekuasaan republic Indonesia telah beroperasi beberapa perusahaan pelayaran. Pada tahun 1951 pemerintah Republik Indonesia mendirikan PN. PELNI, sehingga terjadi dualism penguasaan dalam pelayaran KPM oleh Belanda dan PN.PELNI oleh Indonesia.

Tahun 1957-1960
Pada tahun 1957 perusahaan pelayaran KPM dinasionalisasikan dan seluruh kekayaannya antara lain berupa 79 kapal berkapasitas kebih dari 135.000 DWT diserahkan kepada PN.PELNI. disamping PN.PELNI pada waktu itu juga tumbuh beberapa perusahaan pelayaran swasta nasional, tetapi pada tahun 1960 karena kelesuan ekonomi banyak perusahaan pelayaran swasta nasional mengalami kepailitan.

Tahun 1960-1968
Pada periode ini keadaan ekonomi di Indonesia kurang menguntungkan dunia pelayarana karenatingkat inflasi yang tinggi ( 300%). Hal ini menyebabkan banyak perusahaan pelayaran yang kesulitan dana untuk memperbaharui armada disamping kondisi prasarana pelayaran yang semakkin menurun, antara lain fasilitas pelayaran niaga dan navigasi semakin menambah buruknya situasi pelayaran niaga saat itu.. pemerintah Indonesia pada saat itu telah membantu pengadaan kapal dengan dana pinjaman lluar negeri dari negara-negara blok timur. Jenis dan tipe kapal beserta peralatan yangn tidak sesuai dengan kondisi perairan Indonesia, menyebabkan tambahan sarana pelayaran tersebut tidak banyak membantu meningkatkan produktivitas pelayaran.

Tahun 1969-1980
Pembinaan pelayaran ditekankan pada pembinaan pelayaran dalam negeri (Pelayaran Nusantara) yang dimaksudkan untuk menghidupkan kegiatan pelayaran yang tetap dan teratur antara pelabuhan-pelabuhan utama di seluruh Indonesia. Pembinaan pelayaran ini antara lain dituangkan dalam program pengembangan pelayaran yang disebut RLS (Regulas Liners Service). Jaringan pelayaran dikelompokkan dalam golongan trayek yaitu:

    * Trayek pelayaran di wilayah bara ,
    * Trayek pelayaran di wailayah Timur
    * Trayek kapal Penumpang dan trayek pelayanan Ke Singapura.

Trayek – trayek ini mencakup lebih dari 90 pelabuhan dengan tidak membedakan antara trayek utama dan trayek local, sehingga dapat membuka pelayaran langsung di seluruh wilayah Indonesia. Dalam prakteknya, tidak semua trayek dapa diisi. Masing-masing perusahaan saling memperebutkan trayek pelayaran ke Singapura sedangkan trayek-trayek tidak potensial terutama di wilayah timur ditinggalkan.

Tahun 1980-1987
Periode tahun 1980-1987 merupakan program pemantapan pola angkutan laut nusantara di seluruh Indonesia melalui program RLS. Program ini diadakan penyempurnaan trayek pelayaran Nusantara, yaitu:

    * Trayek Pelayaran Nusantara Barat
    * Trayek Pelayaran Nusantara Timur
    * Trayek Pelayaran Nusantara Timur Ke Nusantara Barat
    * Trayek Pelayaran Nusantara Barat Ke Nusantara Timur

Tahun 1988-1994
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 1988 yang lebih dikenal dengan PAKTO 1988 ( Pekan Oktober 1988), pemerintah melaksanakan deregulasi di bidang pelayaran yang meliputi:

    * Penyederhanaan di bidang perizinan, antara lain, berupa penyatuan izin usaha pelayaran dan izin operasi.
    * Pengelompokan jenis usaha pelayaran sesuai perizinannya menjadi :

• Pelayaran Luar Negeri
• Pelayaran dalam Negeri
• Pelayaran Rakyat
• Pelayaran Perintis

Tahun 1994 s/d sekarang
Penyederhanaan perizininan di bidang usaha pelayaran sesuai PAKTO ’88 tersebut disamping memperlancar arsu barang dan penumpang juga menimbulkan pengaruh negative bagi pertumbuhan pelayaran Nasional. Deregulasi tersebut memberikan keleluasan bagi kapal-kapal berndera asing untuk beroperasi di Indonesia sehingga mendesak pangsa pasar pelayaran nasional baik untuk pelayaran luar negeri maupun pelayaran dalam negeri. Berikut ini adalah prosentase perbandingn panfsa pasar angkutan laut menurut Direktorat Lalu Lintas Angkutan Laut, Ditjen HUBL

Jumat, 09 Maret 2012

nautica jack pecinta lautan: RADAR DAN TOMBOL-TOMBOLNYA

nautica jack pecinta lautan: RADAR DAN TOMBOL-TOMBOLNYA: Pengertian radar Menurut Arso Martopo, Capt, (1992 : 49) adalah salah satu alat bantu navigasi yang sangat potensial di atas kapal, bai...

RADAR DAN TOMBOL-TOMBOLNYA


Pengertian radar
Menurut Arso Martopo, Capt, (1992 : 49) adalah salah satu alat bantu navigasi yang sangat potensial di atas kapal, baik dalam penentuan posisi maupun pendeteksi resiko tubrukan.

Fungsi Radar
Menurut Hadi Supriyono, Capt, (2001 : 14) fungsi radar adalah suatu alat pembantu navigasi elektronik yang gunanya :
1. Untuk menentukan posisi kapal dari waktu ke waktu.
    Dalam menentukan posisi kapal dengan radar dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu menggunakan baringan dengan baringan, menggunakan baringan dengan jarak dan menggunakan jarak dengan jarak.       
2 .Memandu kapal keluar – masuk pelabuhan atau perairan sempit.
    Pada posisi Head Up, radar sangat efektif dan efisien untuk membantu para nakhoda atau pandu dalam melayarkan kapalnya keluar-masuk pelabuhan, sungai atau alur pelayaran sempit.
3. Membantu menemukan ada atau tidaknya bahaya tubrukan.
Dengan melihat pada layar Cathoda Ray Tube (CRT) adanya pantulan atau echo dari awan yang tebal
 4. Membantu memperkirakan hujan melewati lintasan kapal.
Dengan melihat pada layar radar (Cathoda Ray Tube) adanya pantulan atau echo dari awan yang tebal.

Bagian - bagian radar
Menurut Arso Martopo, Capt, (1992 : 65) maka bagian - bagian dari alat pemancar dan alat - alat penerima suatu pesawat radio kapal dibangun dalam kesatuan - kesatuan yang dapat dibedakan sebagai berikut :
1 Main Consule Adalah suatu kotak yang berisi kesatuan – kesatuan yang yang terdiri dari pemancar, penerima, dan tombol pemancar – penerima.
2 Aerial Unit Adalah kesatuan yang terdiri dari waveguide, reflector dengan motor untuk memutarnya, dan berbagai schekel-elemant.
3 Display Unit Adalah unit kesatuan yang terdiri dari Cathoda Ray Tube (CRT) dan macam - macam tombol pengatur, biasanya ditempatkan dianjungan.

Komponen pesawat radar
Sesuai yang diuraikan oleh Arso Martopo, Capt, (1992 : 65) bahwa komponen – komponen radar adalah bagian – bagian terpenting yang ada pada radar, apabila salah satu diantara komponen – komponen tersebut mengalami kerusakan atau gangguan maka radar tidak dapat berfungsi secara maksimal. Adapun komponen – komponen tersebut adalah :
1 Instalasi radar
Radar merupakan instrumen navigasi elektronik yang berfungsi sebagai transmitter dan sekaligus sebagai reciver. Instalasi radar adalah sebagai berikut :
1.1 Transmitter ( pemancar ) Adalah sebuah osicilator yang menghasilkan gelombang electromagnetik SHF (Super High Frequensi) yaitu 3 GHz (Giga Hazz) sampai 10 GHz (Giga Hazz), bahkan sampai 30 GHz (Giga Hazz).
1.2 Modulator Adalah komponen yang berfungsi mengatur pengiriman transmitter sebanyak 500 – 3000 pulsa setiap detiknya, tergantung dari pada skala jarak yang sedang digunakan.
1.3 Antena Adalah antena radar (scanner) memancarkan pulsa keluar dan menerima kembali signal yang dipantulkan oleh target.
1.4 Reciver Adalah sebuah jaringan electronic untuk memperkuat signal yang diterima dalam keadaan lemah, dimodulasikan kembali dan dimunculkan dalam gambar berupa gema.
1.5 Indikator. Melalui Cathoda Ray Tube (CRT), echo yang diterima diproses, disajikan dalam bentuk gambar dilayar radar, layar gambar itu disebut Pulse Position Indicator (PPI), layar PPI berbentuk lingkaran dengan satu garis lurus berpusat pada posisi kapal yang berputar sesuai arah antena radar

Tombol dan switch.
1. Main on – off switch yaitu digunakan pada saat pertama kali akan menghidupkan radar dengan menunggu  2 sampai 3 menit, dengan begitu modulator akan bekerja dan seiring diikuti oleh nyala dan bunyi.
2. Scanner on – off yaitu digunakan untuk menggerakan antena scanner on, selama masih warming up scanner belum on.
3. Standby atau transmit switch. Tombol standby digunakan selama menunggu high tension atau setelah selesai memakai radar, guna untuk diistirahatkan sementara. Cara ini sangat baik dan memungkinkan pada cuaca baik, tetapi jika cuaca buruk atau kapal berlayar menyusuri sungai dan pantai maka posisi tambol tetap pada transmit, agar dapat mendeteksi situasi keliling.
4. Brilliance atau video control yaitu untuk mengatur gambar agar lebih jelas, apabila terlalu terang justru mengaburkan gambar.
5. Focus control yaitu untuk mempertajam gambar atau garis dan mengurangi silau cahaya jika brilliance terlalu terang.
6. Centering (horizontal and vertical shift) control yaitu untuk menggerakan pusat gambar secara vertical atau horizontal sehingga berada tepat di pusat lingkaran radar, jika fokus tidak tepat di pusat radar maka arah baringan maupun arah target tidak teliti lagi.
7. Picture rotate or turn picture control yaitu untuk mengatur arah heading flash pada baringan relatif atau baringan sejati.
8. Auto trim picture or compass reapet control yaitu digunakan untuk menggerakan arah heading flash ke tempat yang dikehendaki.
9. Gyro stabilized bearing scale. Pada radar biasanya dilengkapi dengan dua skala baringan, skala sebelah dalam adalah untuk arah relatif berarti heading flash menunjuk nol dan skala sebelah luar menunjukan gyro, sehingga haluan dan baringan sejati dapat dibaca dalam skala ini.
10. Heading marker of switch yaitu digunakan untuk tekanan agar arah haluan didepan kapal nampak jelas dengan menghilangkan heading flash sementara, karena dapat kemungkinan target atau perahu tertutup olehnya.
11. Gain yaitu digunakan untuk mengatur dan memperjelas identifikasi beberapa target serta mengurangi kebisingan.
12. Sensitive Time Control (STC). Pantulan echo dari ujung atau puncak ombak di laut membuat radar terlalu terang, anti sea clutter berguna untuk membersihkan gangguan sekitar 4-5 mil. Pemakaian anti sea clutter yang terlalu besar akan membuat target kecil disekitar kapal ikut hilang dari layar radar.
13. Rain switch yaitu dipakai untuk mengatasi gangguan hujan pada layar radar.
14. Range selector switch yaitu digunakan untuk merubah ukuran range, hal ini tidak boleh dilakukan secara perlahan-lahan tetapi harus spontan agar tidak merusak hubungan arus listrik.
15. Switch for fixed range yaitu digunakan untuk mengatur jarak target, digunakan 6 cincin yang jaraknya masing - masing sama dan tergantung dari pengaturan range, misalnya 12 mil maka setiap riing adalah 2 mil.
16. Variabel range marker (VRM) switch yaitu digunakan untuk mengukur jarak suatu target secara lebih teliti, hasil pengukuran jarak dapat dibaca indicator secara digital maupun analog.
17. Range calibration switch merupakan switch untuk menggabungan fixed range dengan variable range, misalnya ditekan ke atas untuk fixed range dan ke bawah untuk variable range.
18. Tunning control yaitu untuk mengatur kecepatan frequensi agar diperoleh gambar yang lebih baik.
19. Mechanical cursor, cursor control and bearing state. Terdiri dari 2 garis menyilang di pusat radar dan dapat diputar untuk membaring suatu target pada skala baringan di pinggir luar atau dalam.
20. Minimum scale yaitu tombol untuk mengatur nyala lampu pada skala jika akan membaca baringan.
21. Parellel index. Beberapa garis - garis sejajar pada layar radar yang dapat diputar dengan jarak antara garis sejajar sesuai jarak 2 rings pada fixed range, alat ini sangat berguna untuk menduga ketika akan melewati daerah berbahaya, mendekati tempat berlabuh, berlayar mengikuti alur yang bebas dari rintangan, mengukur pendekatan kapal terhadap kapal lain atau daratan.
22.  Electronic bearing marker (EBL) switch yaitu digunakan untuk membaring suatu target dan dapat dipakai untuk menarik garis batas.
23. Reflection plotter yaitu sebuah screen tambahan pada layar radar yang berguna untuk plotting memakai pensil cermathograph, yang dapat memantulkan terang untuk mengetahui gerakan kapal - kapal lain.

 Simbol - simbol dalam tombol / switch radar
Adapun simbol-simbol pada radar dan cara penggunaannya adalah sebagai berikut :
1. Radar off. Tekan radar off dan tekan tombol power maka radar dalam posisi off, fungsinya untuk mematikan radar.
2. Radar on. Tekan radar on dan tekan tombol power maka radar dalam posisi on, fungsinya untuk menghidupkan radar.


Fungsi tombol radar
Menurut Hadi Supriyono, Capt, (2001 : 3) fungsi – fungsi tombol radar adalah sebagai berikut :
1. Radar stand-by yaitu berfungsi untuk membuat radar dalam keadaan stand by atau siap digunakan.
2. Aerial rotating yaitu berfungsi untuk menunjukan putaran antena dalam posisi on.
3. Nort-up presentation yaitu berfungsi untuk menunjukan posisi arah utara sesuai dengan arah kompas.
 4.Head-up presentation yaitu berfungsi untuk menunjukan posisi suatu benda dibagian depan dari arah depan kompas.
5. Heading marker aligment yaitu berfungsi untuk memuncul tampilan garis lurus kearah utara yang dapat dipindahkan ke arah mana saja.
6. Range selector yaitu berfungsi untuk menjelaskan tempat - tempat yang dideteksi oleh radar.
7. Short pulse (SP) yaitu dengan memutar tombol SP ke arah kanan maka akan tampil suatu titik yaitu posisi kapal .
8. Long pulse (LP) yaitu dengan memutar tombol ke posisi LP maka akan tampak dilayar daya jangkau dari radar tersebut.
9. Tuning yaitu dengan memutar tombol tuning ke kanan maka gambar akan nampak lebih jelas.
10. Gain berfungsi untuk membuat gambar nampak lebih jelas pada layar radar.
11. Anti cluter rain minimum (FPT) yaitu dengan memutar tombol FPT ke tengah maka akan tampak lebih jelas gambar radar pada waktu hujan deras.
12. Anti cluter maximum (FPT) yaitu befungsi untuk menambah lebih jelas gambar radar pada waktu hujan deras.
13. Anti Cluter Sea Minimum dan Maximum yaitu dengan memutar tombol STC ke tengah maka akan timbul di radar gambar atau bentuk benda pada saat bergelombang.
14. Scale Iluminator yaitu berfungsi untuk memperjelas suatu jarak antara kapal dengan benda.
15. Display Briliance yaitu berfungsi untuk memperjelas gambar atau sebagai penerang.
16. Variable Range Marker yaitu berfungsi untuk mengetahui jarak dari suatu benda .
17. Range Rings Marker yaitu berfungsi untuk memperjelas gambar dan jarak suatu benda.
18. Bearing Marker yaitu berfungsi untuk menampilkan seluruh keterangan-keterangan yang diperlukan dari suatu radar.
19. Transmitet Power Monitor yaitu berfungsi untuk mengetahui kekuatan pulsa yang dipancarkan oleh radar secara maksiimal.
20. Transmitet / Receive Monitor yaitu berfungsi untuk mengetahui penerimaan pulsa dari suatu monitor radar.

ILMU PELAYARAN DATAR



ILMU PELAYARAN DATAR
Ilmu Pelayaran ialah suatu ilmu pengetahuan yang mengajarkan cara untuk melayarkan sebuah kapal dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan selamat aman dan ekonomis.
Disebabkan pengaruh laut, misalnya ombak, arus, angin, maka jarak yang terpendek belum tentu dapat ditempuh dalam waktu yang tersingkat. Dapat saja terjadi bahwa jarak yang panjang adalah pelayaran yang baik ditempuh dalam waktu yang lebih singkat karena dalam pelayarannya mendapat arus dari belakang. Jadi, didalam menentukan pelayaran yang akan ditempuh, kapal haruslah diperhatikan faktor faktor cuaca, keadaan laut, sifat sifat kapalnya sendiri, dan faktor lainya sehingga diperoleh suatu rencana pelayaran yang paling ekonomis dan cukup aman. Secara garis besar ilmu pelayaran dapat dibagi atas :
-          Ilmu Pelayaran Datar, yaitu Ilmu Pelayaran yang menggunakan
benda benda bumiawi (Pulau, Gunung, Tanjung, Suar, dlsb), sebagai pedoman dalam membawa kapal dari satu tempat ketempat lain,
-          Ilmu Pelayaran Astronomis, Yaitu Ilmu Pelayaran yang
menggunakan benda benda angkasa (Matahari, Bulan, Bintang,dlsb), sebagai pedoman dalam membawa kapal dari satu tempat ketempat lain,
-          Navigasi Electronics, Yaitu Ilmu Navigasi yang berdasarkan atas alat alat elektronika seperti radio pencari arah (RDF). RADAR, LORAN, DECCA, dlsb
  1. BENTUK BUMI DAN NAMA BAGIAN-BAGIANNYA
Bentuk Bumi
Bahwa bumi berbentuk bulat dapat dibuktikan dari keadaan keadaan sebagai berikut:
a.       Sebuah kapal berlayar yang datang mendekat, mula mula akan terlihat tiang tiangnya terlebih dahulu, baru nampak anjungannya, kemudian seluruh badan kapalnya,
b.      Adanya perbedaan waktu dan adanya siang dan malam,
c.       Jikalau orang berjalan lurus dengan arah yang tetap, maka ia akan tiba kembali ditempat semula,
d.      Pada waktu terjadi gerhana bulan, terlihat bahwa batas bayangan Bumi di Bulan berbentuk lingkaran,
e.       Dari hasil-hasil pemotretan satelit, ternyata memang bumi berbentuk bulat.
f.       Bagian permukaan bumi yang nampak ini menjadi semakin besar, jika penilik berada semakin tinggi.



  1. Definisi Lingkaran di Bumi
Di bumi kita dapat melukis beberapa jenis lingkaran yang masing masing lingkaran mempunyai arti dan pengertian serta definisi yang berbeda seperti pada gambar bumi dibawah ini.




Beberapa pengertian definisi yang lazim digunakan :
1.      Poros Bumi ( KU,KS ) ialah sebuah garis yang melalui pusat bumi yang juga merupakan sumbu putar bumi. Untuk satu putaran bumi dibutuhkan waktu sekitar 23 jam 56 menit dan 04 detik.
2.      Katulistiwa ( KI ) ialah sebuah lingkaran besar yang tegak lurus pada poros bumi. Katulistiwa membagi bumi atas dua bagian yang sama besar yaitu belahan bumi Utara dan belahan bumi Selatan.
3.      Jajar ( LB, M ) ialah lingkaran lingkaran kecil yang sejajar dengan katulistiwa.
4.      Lingkaran Kutub ialah jajar yang letaknya 66½0 dari katulistiwa dan yang letaknya dibelahan bumi bagian Utara disebut Lingkaran kutub Utara dan yang letaknya dibelahan bumi bagian selatan disebut Lingkaran Kutub Selatan.
5.      Lingkaran Balik Mengkara ialah jajar yang letaknya 23½0 dibelahan bumi bagian Utara. Pada lingkaran ini Matahari mencapai titik Declinasi yang tertinggi (23027’) titik ini disebut juga Kutub Utara Ecliptika.
6.      Lingkaran Balik Jodayat ialah jajar yang letaknya 23½0 dibelahan bumi bagian Selatan. Pada lingkaran ini Matahari mencapai titik Declinasi yang tertinggi (23027’) titik ini disebut juga Kutub Selatan Ecliptika.
7.      Derajah ( KU, A, A', KS ) ialah lingkaran lingkaran besar yang melalui Kutub Utara dan Kutub Selatan
8.      Derajah Nol atau Derajah Nol derajat ialah sebuah derajah yang melalui Greenwich Inggris
9.      Batas Tanggal Internasional ialah di bujur 180° BT / BB, Lintang 0°.
10.  Mil Laut, 1 derajat busur pada derajah = 60 menit, dan 1 menit = 1 mil laut, panjang 1 mil laut atau International nautical mile = 1,852 km = 1852 meter.
11.  Kutub-kutub, adalah titik-titik potong permukaan bumi dengan poros
12.  bumi. Jadi poros bumi memotong muka bumi pada 2 titik, yang di Utara
13.  disebut Kutub Utara dan yang di Selatan disebut Kutub Selatan.




  1. Koordinat di Bumi
Lintang Tempat ialah jarak antara tempat yang bersangkutan dengan katulistiwa, Lintang dihitung mulai dari katulistiwa ke Utara dan ke Selatan dari 0° sampai 90°. Lintang Katulistiwa = 0°, Lintang Kutub Utara = 90°U ( I, M, U, KU ), Lintang Kutub Selatan = 90°S (I, J, S, KS ). (lihat gambar. 1.2.)
Bujur Tempat ialah jarak antara tempat yang bersangkutan dengan derajah nol, Bujur dihitung mulai dari derajah nol ke Timur dan ke Barat dari 0°sampai 180° dibedakan dalam bujur Timur (BT) dan bujur Barat (BB).
Perbedaan Lintang (? li) adalah busur derajah antara jajar-jajar melalui dua buah tempat.
Perbedaan Bujur (? Bu) adalah busur pada katulistiwa antara derajahderajah melalui dua buah tempat
Lingkaran Besar (a) adalah lingkaran yang membagi bumi menjadi dua bagian yang sama (titik pusatnya selalu berimpit dengan titik pusat bumi)
Lingkaran kecil (b) adalah lingkaran yang membagi bumi menjadi dua bagian yang tidak sama besarnya Derajat = satu derajat ( 10 ) adalah 1/360 bagian dari lingkaran Menit = satu menit ( 1’ ) adalah 1/60 bagian dari satu derajat.






  1. Lintang
Lintang adalah busur derajah yang melalui tempat tertentu, dihitung mulai dari katulistiwa sampai jajar tempat tersebut (busur ba). (Lihat gambar 1.3.b.) Jika melihat gambar 3.a maka dapat disimpulkan bahwa :
-            Tiap titik di katulistiwa mempunyai nilai Lintang = 00
-            Kutub-kutub mempunyai Lintang = 900
-            Terdapat dua Lintang yaitu Lintang Utara dan Lintang Selatan yang dihitung dari 00 – 900
-            Semua titik pada suatu jajar mempunyai lintang yang sama sebabsemua titik-titik tersebut terletak sama jauhnya dari katulistiwa. Jadi pengukuran lintang harus selalu dimulai dari katulistiwa dan berakhir pada jajar tempat tersebut. Pada suatu derajah kita dapat juga mengukur perbedaan lintang dari dua tempat tertentu.(Lihat gambar 1.3.b.)
Perbedaan Lintang atau ? li adalah busur derajah, dihitung dari jajarn titik yang satu sampai jajar titik yang lain. Perbedaan lintang disebut juga perubahan lintang. Lintang senama dan tidak senama
-          Jika dua titik dibumi keduanya terletak di setengah belahan bumi bagian Utara ataupun kedua titik tersebut juga berada di belahan bumi bagian selatan maka lintangnya disebut Lintang senama. (Lihat gambar.1.4.)
-          Jika dua titik terletak pada setengah belahan bumi yang berbeda artinya satu titik terletak di belahan bumi bagian Utara dan yang satu titik terletak di belahan bumi bagian Selatan maka lintangnya disebut Lintang tidak senama. (Lihat gambar.1.4.)

Penjelasan Lintang Senama dan Lintang Tidak Senama. Jika dua tempat (titik A dan B) di bumi mempunyai Lintang yang senama misalkan Lintang Utara (LU) maka menghitung perbedaan lintangnya (?li) diperoleh dengan mengurangkan kedua lintangnya satu sama lain.

Kemudian jika kedua tempat (titik A dan B) di bumi mempunyai Lintang tidak senama artinya satu tempat/titik A terletak di Lintang Utara (LU) dan yamg tempat/titk B terletak di Lintang Selatan (LS) maka menghitung perbedaan Lintangnya (? li) diperoleh dengan menambahkan kedua Lintangnya.

Contoh Perhitungannya.
Tempat A = 020 20’ LU                                             Tempat A = 020 20’ LU
Tempat B = 050 30’ LU                                             Tempat B = 050 30’ LS
_____________________ -                                        _____________________ +
? li = 030 10’                                                               ? li = 070 50’

  1. Bujur
Bujur adalah busur terkecil pada katulistiwa dihitung mulai dari derajah nol sampai derajah yang melalui tempat itu. Dalam gambar.1.3.b. Busur o-b adalah bujur tempat itu dan semua titik pada derajah nol (derajah yang melalui Greenwich Mean Time (GMT) mempunyai Bujur = 00
Bujur Timur (BT) dan Bujur Barat (BB) Cara menentukan besarnya nilai derajat bujur Timur dan Barat dimulai dari titik perpotongan antara derajah nol (derajah yang melewati Gr.) dan katulistiwa kemudian dititik itu kita berdiri menghadap ke Utara, maka tempat-tempat yang berada disebelah tangan kanan mempunyai
Bujur Timur (BT) dan disebelah tangan kiri mempunyai bujur Barat (BB). Semua titik pada derajah yang sama mempunyai bujur yang sama. Tempat-tempat pada bujur 1800 T = bujur 1800 B.
Perbedaan bujur atau ? Bu adalah busur kecil pada katulistiwa dihitung dari derajah titik yang satu sampai derajah titik yang lain. Perbedaan bujur disebut juga perubahan bujur.
Bujur senama dan tidak senama
-          Jika bujur kedua tempat adalah senama, perbedaan bujur (? Bu)
-          diperoleh dengan mengurangkan kedua bujurnya satu sama lain.
-          Jika bujurnya tidak senama di dekat derajah nol, maka untuk memperoleh ? Bu kita harus menambahkan kedua bujurnya.
-          Jika bujurnya tidak senama di dekat bujur 1800 maka ? Bu dapat ditentukan dengan dua cara adalah sebagai berikut :
1.      Jumlahkan kedua bujur tersebut dan kurangkan hasilnya dari 3600.
2.      Kurangkan tiap bujur dari 1800 dan jumlahkan kedua hasilnya.(Lihat gambar.1.5.)
Contoh Perhitungannya :

Tempat A1 = 0600 20’ T                                 Tempat A2 = 020 10’ T
Tempat B1 = 0670 50’ T -                               Tempat B2 = 030 30’ B +
a. ? Bu = 70 30’                                                b. ? Bu = 50 20’

Tempat A3 = 1780 40’ T
Tempat B3 = 1770 30’ T -
c. ? Bu = 30 50’




Pada contoh ke 3 perhitungannya
dijabarkan sebagai berikut :

Cara I :           1780 40’ + 1770 30’ = 356010’
3600 - 3560 10’ = 30 50’

Cara II :         1800 - 1780 40’ = 10 20’
1800- 1770 30’ = 20 30’
1020’ + 20 30’ = 30 50’

Pada penunjukan lintang dan bujur harus selalu diingat bahwa : Lintang dan perbedaan lintang (? li) dapat dibaca pada setiap derajah, tetapi bujur dan perbedaan bujur (? Bu) dapat dibaca hanya pada katulistiwa saja.

  1. Jajar-jajar istimewa
Beberapa jajar istimewa adalah sebagai berikut :
1.      Lingkaran balik Mengkara ialah jajar pada 23½0 U
2.      Lingkaran Balik Jadayat ialah jajar pada 23½0 S
3.      Lingkaran Kutub Utara ialah jajar pada 66½0 U
4.      Lingkaran Kutub Selatan ialah jajar pada 66½0 S ( Lihat gambar.1.6.)

Lingkaran-lingkaran tersebut membagi permukaan bumi menjadi 5 bagian yang disebut daerah iklim.
1.      Daerah iklim dingin terletak pada sisi kutub dari lingkaran kutub
2.      Daerah iklim sedang terletak diantara lingkaran balik dan lingkaran kutub
3.      Daerah iklim panas (Tropik) terletak antara kedua lingkaran balik





  1. Ukuran Bumi

Ukuran bumi yang berbentuk bulat itu adalah mudah disebut dengan derajat, menit, dan detik ukuran mana lazim dipergunakan untuk mengukur sudut atau panjang busur suatu derajah di bumi. Tetapi dipermukaan bumi untuk pekerjaan sehari-hari juga diperlukan ukuran panjang seperti Kilometer, meter dsb.

Dari hal tersebut diatas maka sangat penting untuk mengadakan hubungan ukuran “lengkung” dan ukuran “memanjang” satu sama lain seperti derajat dan meter, jadi jelasnya mengukur 10 dengan ukuran meter.Pekerjaan tersebut dilakukan dengan menggunakan cara :
  1. Penentuan tempat dengan penilikan Astronomis adalah menentukan ? li antara dua buah titik pada derajah yang sama,
  2. Pengukuran jarak secara langsung atau cara triangulasi (pengukuran segitiga).

Maka pada bumi yang berbentuk bola, dapat dihitung :

? li : 3600 = jarak : keliling
3600
Jadi keliling derajah = --------------- x jarak
? li


  1. Pembagian Mata Angin
Pada gambar 9 dibawah ini Mawar Pedoman jika garis U – S dan garis T
     B ditarik tegal lurus melalui titik pusat mawar, maka akan membagi wawar menjadi 4 (empat ) kuadran. Tiap kuadran dibagi 8 surat, kemudian dalam surat dibagi dalam ½ surat dan ¼ surat .

Jadi :    1 Surat = 11¼0 16 Surat = 1800
8 Surat = 90032 Surat    = 3600

SURAT INDUK                      = U, S, T, dan B
SURAT ANTARA INDUK   = TL, M, BD, dan BL
SURAT ANTARA                 = UTL, TTL, TM, SM, dan seterusnya
SURAT TAMBAHAN           = U dikiri jarum pendek
TL dikanan jarum pendek dan seterusnya




Pembacaan Mata Angin
  1. Utara = 3600 = 00
  2. Utara di Kiri Jarum Pendek = 11¼0
  3. Utara Timur Laut = 22½0
  4. Timur Laut di Kanan Jarum Pendek = 33¾0
  5. Timur Laut = 450
  6. Timur Laut di Kiri Jarum Pendek = 56¼0
  7. Timur Timur Laut = 67½0
  8. Timur di Kanan Jarum Pendek = 78¾0
  9. Timur = 900
  10. Timur di Kiri Jarum Pendek = 101¼0
  11. Timur Menenggara = 112½0
  12. Tenggara di Kanan Jarum Pendek = 123¾0
  13. Tenggara = 1350
  14. Tenggara di Kiri Jarum Pendek = 146¼0
  15. Selatan Menenggara = 157½0
  16. Selatan di Kanan Jarum Pendek = 168¾0
  17. Selatan = 1800
  18. Selatan di Kiri Jarum Pendek = 191¼0
  19. Selatan daya = 202½0
  20. Barat Daya diKanan Jarum Pendek = 213¾0
  21. Barat daya = 2250
  22. Barat Daya di Kiri Jarum Pendek = 236¼0
  23. Barat Barat Daya = 247½0
  24. Barat di Kanan Jarum Pendek = 258¾0
  25. Barat = 2700
  26. Barat di Kiri Jarum Pendek = 281¼0
  27. Barat Barat Laut = 292½0
  28. Barat Laut di Kanan Jarum Pendek = 303¾0
  29. Barat Laut = 3150
  30. Barat Laut di Kiri Jarum Pendek = 326¼0
  31. Utara Barat laut = 337½0
  32. Utara di Kanan Jarum Pendek = 348¾0
  33. 1. Utara = 3600= 00
Contoh Penyebutan arah : Barat Daya = 2250 = S 450B
Timur Menenggara = 112½0= S 67½0T


Sumberr : Buku

DASAR NAVIGASI ASTRONOMI

DASAR-DASAR NAVIGASI ASTRONOMI

Sebagai salah satu sistem di dalam ilmu pelayaran navigasi astronomi telah dikenal sejak lama, untuk menjamin keselamatan pelayaran sistem tersebut ditumbuhkembangkan sesuai kemajuan ilmu dan teknologi.
Para perwira di kapal pelayaran samudera setiap hari menggeluti navigasi astronomi, khususnya jika kapal berada di laut luas yang jauh dari daratan. Sebagai awal mempelajari navigasi astronomi terlebih dahulu perlu mengenal beberapa pengertian dasar.

1.Pengertian
Navigasi astronomi adalah suatu sistem penentuan posisi kapal melalui observasi benda angkasa seperti matahari, bulan, bintang-bintang dan planet-planet.Instrument navigasi yang digunakan adalah sextant, chronometer dan compass dengan perhitungan tabel-tabel serta Almanak nautika.
2.Bulatan Angkasa
a. Sebagaimana telah dipelajari dalam ilmu bintang bahwa koordinat benda-benda angkasa pada bulatan angkasa dapat ditentukan dengan 3 (tiga) tata koordinat, yaitu :
(1.) Tata koordinat horison dengan argumrn azimuth dan tinggi benda angkasa.
(2.) Tata koordinat katulistiwa dengan argumen rambat lurus dan zawal benda angkasa.
(3.) Tata koordinat ekliptika dengan argumen lintang astronomis dan buur astreonomis benda angkasa.

b. Mengenal beberapa definisi
(1.)Bulatan angkasa adalah sebuah bulatan dimana planet bumi sebagai pusat, dengan radius tertentu dan semua benda-benda angkasa diproyeksikan padanya.
(2.) Katulistiwa angkasa adalah sebuah lingkara besar di angkasa yang tegak lurus terhadap poros kutub utara dan kutub selatan angkasa.
(3.) Meridian angkasa adalah lingkaran tegak yang melalui titik Utara dan titik Selatan .
(4.) Lingkaran deklinasi adalah sebuah busur yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan angkasa melalui bwenda angkasa tersebut.
(5.) Deklinasi (zawal) benda angkasa adalah sebagian busur linkara deklinasi, dihitung dari katulistiwa angkasa ke arah Ytara atau Selatan hingga benda angkasa tersebut
(6.) Azimuth benda angkasa adalah sebagian busur cakrawala, dihitung dari titik Utara atau Selatan sesuai lintang penilik, ke arah Barat etau Timur sampai ke lingkaran tegak yang melalui benda angkasa, diukur dari 0 derajat sampai 180 derajat.
(7.) Rambat lurus adalah sebagian busur katulistiwa angkasa, dihitung dari titik Aries ke arah berlawanan dengan gerakan harian maya, sampai ke titik kaki benda angkasa.
(8.) Titik Aries adalah sebuah titik tetap di katulistiwa angkasa , dimana matahari berrada barada pada tanggal 21 Maret,
(9.) Lingkaran vertikal pertama adalah lingkaran yang menghubungkan Zenith dan Nadir melalui titik Timur dan titik Barat.
(10.) Lintang Astronomis adalah sebagian busur lingkaran lintang astronomis benda angkasa, dihitung dari ekliuptika hingga sampai ke benda angkasa.
(11.) Bujur Astronomis adalah sebagian busur lingkaran eklipyika, dihitung dari titik Aries dengan arah yangf sama terhadap peredaran tahunan matahari, sampai pada titik proyeksi benda angkasa di ekliptika.
(12.)Greenwich Hour Angle (GHA) atau sudut jam barat Greenwich, adalah sebagian busur katulistiwa angkasa diukur dari meridian angkasa Greenwich ke arah barat sampai meridian angkasa yang melalui benda angkasa, dihitung dari 0 derajat sampai 360 derajat.
(13.) Local Hour Angle (LHA) atau sudut jam barat setempat adalah sebagian busur katulistiwa angkasa diukur dari meridian angkasa penilik ke arah barat samapi meridian yang melalui benda angkasa dihitung dari 0 derajat sampai 360 derajat.
(14.) Siderial Hour Angle (SHA) atau sudut jam barat benda angkasa, adlah sebagian busur katulistiwa angkasa diukur dari titik Aries ke arah barat, sampai meridian yang melalui benda angkasa dihitung dari 0 derajat sampai 360 derajat.

Selanjutnya koordinat-koordinat ini akan merupakan istilah baku yang digunakan dalam navigasi astronomi, baik pemakaian tabel-tabel atau diagaram maupun almanak nautika.
Lukisan bulatan angkasa di atas berlaku untuk penilik yang berada di lintang Utara (Kutub Utara angkasa berada di atas titik Utara).

3.Kesaksamaan Navigasi Astronomi

Seorang navigator di kapal harus mampu membawa kapalnya ke tempat tujuan dengan tepat dan aman. Kecermatan perhitungan dan pengamatan ditunjang oleh kemampuan mengambil keputusan secara tapat waktu dan tepat sarana, merupakan tuntutan terhadap kemampuan seorang Perwira Nautika.
a.Dibandingkan dengan sistem navigasi yang lain tingkat kesaksamaan navigasi astronomi cukup baik khususnya jika kapal berada jauh dari daratan. Pada sistem navigasi satellite yang dimulai dari NNSS (Navy Navigation Satellite System) hingga GPS (Global Positioning System) posisi juga diperoleh secara akurat, sebagai salah satu alternatif dalam penentuan posisi kapal di laut.

b. Latihan Praktek
Menyadari sepenuhnya bahwa navigasi memerlukan banyak keterampilan praktak, maka pengalaman berlayar sebagai perwira kapal pelayaran samudera selama sedikitnya 5 tahun mutlak diperlukan. Pengalaman empiris menunjukkan seorang Perwira dengan ijazah Mualim Pelayaran Besar II dan pengalaman berlayar minimal 5 tahun di kapal palayaran samudera, akan cakap dan memenuhi syarat sebagai perwira navigasi baik dalam aspek pengoperasian, pemeliharaan maupun keselamatan pelayaran.

sang bos pengemis

Ngetren di Google+
Pelajari selengkapnya

Pujiono JS

Foto profil Pujiono JS
Anda jadi pegawai? Setiap hari bangun bagi, ke kantor, dan pulang setelah malam menjelang? Masih belum punya mobil CRV? Ah, Anda kalah dong sama bos pengemis di Surabaya yang sudah bisa naik CRV pribadi ini... Baca deh...!

--------------------------------------------------
Jadi Boss Pengemis Bisa Beli CRV
Cak To, begitu dia biasa dipanggil. Besar di keluarga pengemis, berkarir sebagai pengemis, dan sekarang...
Luaskan pos ini »

Bos Pengemis Tinggal Nikmati Hidup

my first posting

hello....saya jack....
ini posting pertama saya...jadi harap dimaklumi jika masih ada kekurangan.....
thankz before....